Langsung ke konten utama

Pengalaman Promil (Part I)


Promil...
Apa yang Kalian pikirkan saat mendengar tentang promil.?!
tentunya program hamil kan..
ya...

Tak pernah terbayang oleh saya untuk mengikuti serangkaian pemeriksaan untuk program hamil.
dulu dalam benak saya .. kalau sudah menikah tidak lama kemudian akan memiliki anak dengan cara alamiah..

Qadarullah.. Allah berkehendak lain untuk saya dan suami.😇
Allah mungkin menginginkan saya dan suami berusaha lebih dari pasangan lain.
atau mungkin Allah masih menginginkan kami untuk berduaan dulu..😋 
Mengingat masa perkenalan saya dan suami sebelum nikah tidak terlalu lama dan setelah menikah juga sempat LDM (Long Disctance Marriage) selama setahun. 😓

Saat ini pernikahan kami sudah memasuki tahun ke dua.. tidak dipungkiri keinginan untuk memiliki anak semakin besar baik dari saya ataupun suami. Suami dan saya memutuskan untuk melakukan promil. Terkadang Saya suka baper kalau ngeliat Baby dan anak kecil. Tapi Alhamdulillah keempat Orang Tua kami tidak pernah bertanya atau menyatakan hal-hal yang menyudutkan. Hanya saran dan do'a-do'a saja dari mereka yang terdengar oleh saya. Begitu juga dengan keluarga besar lainnya juga tidak terdengar hal-hal yang negatif..  Alhamdulillah... Jadi beban dan kebaperan saya tidak menjadi-jadi.. karena masih merasa ada keluarga yang mendukung dan mendoakan.


Sebelum memutuskan untuk mengikuti program hamil suami menyarankan untuk mencari informasi terlebih dahulu dari berbagai media tentang dokter dan rumah sakit yang direkomendasikan. Dan akhirnya kami memutuskan untuk ke Rumah Sakit Limijati tapi belum tau mau konsultasi ke dokter yang mana. Kalau saya pribadi tidak mempermasalahkan ke dokter mana saja asal dokternya cewek, Suami pun setuju.. tetapi saat itu kami tidak mendapatkan informasi yang memadai.. malah ditanya mau nya diapain? Dalam hati.. kalau saya tau mah, ga akan ke dokter... 😕. jadi kesannya tidak sreg dan nyaman dengan dokter tersebut. 


Pertemuan 1. USG Perut

Akhirnya kami memutuskan untuk pindah ke rumah sakit lain dan mencari dokter yang lain.
Dan pilihan Kami jatuh ke Rumah Sakit Hermina Arcamanik dan Dokter Anita Rachmawati, Sp.OG (K). Alhamdulillah kesan pertama konsul dengan dokter Anita cocok dan ngademin.. kita berdua ditanya sejak kapan menikah, kapan terakhir berhubungan dan sebagainya setelah itu diberi penjelasan detail. Selain itu dokter Anita juga ramah dan santun.. rasanya seperti dinasehatin orang tua saja..Pada saat itu saya hanya di usg perut karena kata dokter Anita untuk memulai promil, harus dimulai dari Awal Siklus Ovulasi yaitu pada hari pertama haid. Hasil USG Perut, Alhamdulillah tidak ada terdeteksi kelainan apa-apa pada rahim saya.. Rahim normal dan di indung telur juga tidak ada kista. Alhamdulliah.. Kita di sarankan untuk kembali lagi konsultasi ke pada hari kedua haid untuk USG Trans V untuk melihat lebih jelas kondisi rahim.. (Oke Dok....) 👍



Pertemuan ke 2. USG Trans V


Sesuai yang disarankan, pada hari ke dua saya haid bertepatan tanggal 22 Januari 2018, saya dan suami kembali konsultasi ke dokter Anita. Kali ini Dokter Anita Praktek bukan di Rumah Sakit Hermina Arcamanik tetapi di Rumah Sakit Grha Bunda Antapani. Seperti pertemuan pertama, dokter Anita masih tetap santun dan ramah walau pun wajahnya sudah kelihatan lelah. dan langsung saja saya di USG Trans V. Alhamdulillah tidak seperti review-review yang saya baca di artikel-artikel lain yang mengatakan kalau USG Trans V itu Sakit dan Ngilu.. Alhamdulillah saya tidak merasakan sakit dan ngilu. Kata Dokter Anita.. Ngilu dan sakit itu kalau pasiennya tegang. Hasilnya USG Trans V saya pun menunjukkan kalau rahim saya normal.. tidak retro dan indung telur juga normal.. tapii.... eh ada tapinya dokter Anita bilang ini belum menunjukkan apa-apa.. karena kita harus cek jalan menuju ke indung telur tersumbat atau tidak dengan Tes HSG. Suami juga dianjurkan untuk Tes Sperma. Pada akhir pertemuan dengan dokter Anita kali ini kita dibekali Surat rujukan untuk tes HSG untuk saya dan Rujukan Tes Sperma untuk Suami ke Laboratorium. Dan diminta kembali lagi tanggal 1 Februari 2018 dengan membawa hasil Tes HSG dan Tes Sperma.. (Oke dok .. Siap...👍




















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Q & S Seputar Pengalaman Tes HSG (Hystero Salpongo Graphy)

Berikut adalah pertanyaan yang saya rangkum dari beberapa pertanyaan teman-teman saya setelah  mereka tau saya mau Tes HSG😎 Apa sih Tes HSG? Secara awam saya menyimpulkan dari penjelasan dokter Anita, Tes HSG adalah tes untuk melihat apakah ada kelainan pada saluran menuju indung telur dengan melakukan  X-Ray Foto setelah memasukkan suatu cairan kedalam rahim dengan menggunakan alat yang biasa disebut orang awam cocor bebek 😄😓😋 Berapa Biaya Tes HSG ? Tes HSG di Pramita Lab Rp. 1.230.000,- Persyaratan yang harus dipenuhi sebelum tes HSG ? 1. Tes HSG dilakukan pada hari ke 9-10 2. Tidak boleh HB sejak selesai haid sampai waktu tes HSG 3. Mencukur rambut kemaluan Apa yang perlu disiapkan sebelum Tes HSG ? MENTAL.. ., kenapa saya bilang perlu persiapan mental ? ya.. karena kita harus rileks dan santai sebelum melakukan tes HSG.. semakin rileks dan santai kita sebelum melalukan tes hsg semakin mudah dokter memasukkan alat-alat ...

Hijab Weekend Market

Assalamualaikum Wr Wb... Weekend kemaren (Red : Jum'at, 02 September 2016), Saya dan suami beserta dua orang teman mengunjungi sebuah Event,  Hijab Weekend Market. Kali ini, Event ini diadakan di Sabuga (Sasana Budaya Ganesha)  ITB. Tertarik Ikut acara ini karena mau ngedengerin Kak Zaskia (Bia) Mecca Sharing tetang "How To Be Creative In Bussines"..Yaa.. saya ingin tau apa yang dilakukan kak Kia agar tetap selalu kreatif dan inovatif. Secara Kak Kia udah menelurkan beberapa brand fashion yang "Dia" banget katanya... Selain itu juga mau lihat koleksi-koleksi brand lokal bandung. Duh..bikin ngiler ngeliat koleksi hijab yang dipamerin jadi pengen buat buat brand sendiri.. lho.. lhoo.. ;) ;) hehehe Iya, dari dulu emang udah pengen banget bisnis dibidang fashion hijab.. karena kalau ingat dulu waktu kuliah sekitar tahun 2006an di Medan, rasanya agak susah nyari hijab yang sesuai dengan selera. Tapi setelah tamat kuliah eh.. bukannya mikirin gimana caranya bu...